Cerpen

>>CAHAYA BINTANG<< Sosok pria misterius yang membuat aku penasaran banget… Sudah 10 surat cinta sampai padaku namun sampai detik ini aku tak tahu siapa dia. Aku adalah seorang siswi SMA kelas XI. Teman2 memanggilku Bintang. Ke kantin yuk, ajak Sania sahabatku,.. kuikuti langkah kakiku yang sebenarnya aku tak tahu hendak kemana. Sosok mata sejuk yang kukenal. Kak Indra… ujarku dalam hati. Hatiku berdebar, kutau aku punya perasaan khusus padanya. Aku hanya terdiam karena kutau sosok itu tak mungkin kuraih. Badan tegap dan tinggi, hidung mancung dan senyum yang manis, belum lagi prestasi yang diraihnya. Ia mendapat medali emas dalam olimpiade matematika di Bangkok. Hobinya bermain basket membuat semua mata tertuju padanya. Azan berkumandang, kumelangkah menuju mushola, Kak Indra sudah siap dengan peci putihnya. Terdengar merdu lantunan ayat suci Alqur’an. Aku terenyuh, air mataku hendak mengalir karena suara itu begitu indah. Kala kulihat ternyata Kak Indra yang mengaji….. Subhanallah…… Kuakhiri moment itu dengan sholat berjamaah bersama Kak Indra sebagai Imamnya. Sempurna…….. kumemandang dari kejauhan. Cahaya Bintang - Cerpen Cinta Senin setelah upacara bendera kudapati surat di bawah mejaku. Untaian kata yang begitu indah bagiku. Seribu cahaya bintang dilangit Ada satu cahaya yang paling terang Kupetik dan kuuntai di relung hati Kupilih Bintang bersinar seperti halnya sinar dirimu Bintang hatiku…… Aku tersenyum2 sendiri. Kulihat ada satu kalimat kecil dibawahnya. Temui aku sang pujaan hati di belakang mushola jam 09.00 nanti. Kau akan tau siapa aku. Tepat jam 09.00 nie pikirku dalam hati. Aku minta izin dengan bu Ana guru Kimia. Aku pura2 ingin ke toilet. Tepat di belakang mushola aku melihat sosok pria yang tak asing bagiku. Seakan tak percaya dia memandang dan tersenyum kepadaku. Manis…… banget senyumnya. Kak Indra kaukah itu ? kau yang selama ini memberiku surat berisi kata2 manis ? Ingin rasanya aku berteriak dan lonjat kegirangan, tapi aku hanya diam tertunduk malu. Saat itu kami jadian, aku tak dapat menolaknya saat ia menyatakan isi hatinya. Kak Indra pujaan hatiku…. Tak terasa hampir setahun kami berpacaran. Hari itu terasa berat bagiku. Acara pelepasan siswa kelas XII hampir usai. Aku akan sangat kehilangan sosok itu di sekolah ini. Hampir setiap hari kami tadarus dan sholat zuhur bareng. Kegiatan rohis akan sangat kehilangan karena Kak Indra selalu memberikan tausyiahnya kepada kami. Dek … kata Kak Indra, Kakak besok akan test Penerimaan mahasiswa. Doakan Kakak diterima ya? Ujarnya lembut. Insya Allah kakak akan diterima, adek yakin hal itu karena kakak adalah yang terbaik… aku tersenyum tulus namun rasanya tak rela, bagaimana tidak, bila ia diterima kami akan terpisah. Ia memilih untuk mendapatkan beasiswa di Jepang. 3 tahun sudah kami terpisah Kak Indra jarang pulang, selain kuliah ia bekerja part time di Jepang. Aku menuntut ilmu di Bidang Kedokteran di sebuah Universitas Negeri Jakarta. Aku setia…. Sangat setia….. 2 minggu lagi lebaran, Kak Indra memberi kabar bahwa ia akan pulang, pesawat tiba pukul 03.00 sore ini. Kulangkahkan kaki mencari taksi, aku salah tingkah. Bagaimana Kak Indra sekarang ya? Dadaku berdebar kencang. Rindu …… yang kurasa. Menunggu 15 menit lagi… terdengar kabar terjadi kecelakaan pesawat. Ya Allah pesawat kak Indra jatuh di daerah pegunungan, Sinyal hilang… Lemas tak berdaya yang kurasa, gelap… aku terjatuh pingsan seakan tak percaya dengan apa yang tejadi. Terbayang senyum manisnya… tatapan lembutnya… hatiku sakit… sudah 1 minggu Kak Indra tidak ditemukan. Tak ada kabar, 10 orang tidak ditemukan termasuk dirinya. Aku merasa hilang arah, hari2 kulalui dengan hampa. Ya Allah berikan petunjukmu, aku ikhlas, aku siap ya Allah walau hanya melihat jasadnya… Kata2 manis terakhir yang kuingat …. Ingatlah satu hal, walau kita terpisah jauh, namun kita berada pada bumi dan dibawah langit yang sama dan pandanglah keatas, kita tetap akan melihat Bintang yang sama. Karena kaulah Bintang yang menghiasi dan menerangi hatiku.Itulah ucapan terakhirnya padaku… Hari berganti tahun, besok aku wisuda. Gelar sarjana kedokteran yang kuraih kupersembahkan untukmu kak Indra… walau aku tak pernah tau bagaimana dirimu,,, namun hatiku tak bisa berpaling pada laki2 lain. Bulan depan aku akan memulai hariku di sebuah desa terpencil. Aku ditugaskan disana, mereka membutuhkan dokter. Aku siap… sangat siap…. Memberikan apa yang kubisa untuk Negara ini. Desa yang indah, udara sejuk dan masyarakat yang ramah. Harum aroma bunga kopi menyejukan hati, terdengar suara azan di Masjid, kulangkahkan kaki untuk sholat subuh. Ramai ya… tanyaku pada ibu atik, pengurus Puskesmas tempat aku bekerja. Ya,, sahutnya. Desa ini beruntung karena ada seorang pemuda Sholeh yang mau mengurus Masjid. Setiap sore anak2 mengaji dan diajarkan Sholat. Kulangkahkan kaki menuju Masjid, kulihat sosok pria dari belakang punggungnya, aku terkejut karena suara merdu itu berasal dari sosok pria yang tidak mempunyai tangan kiri. Aku merasa ,mengenali suara itu… Nak… panggil bu Atik kepada pemuda itu, Ya bu… sahutnya. Ia berdiri dan memalingkan wajahnya padaku. Ia tersenyum… Aku sangat shok dan terkejut. Kak Indra !!!! kaukah itu? Aku bermimpi…. Ini mimpi…. Mustahil atukah ini mukjizat ? Aku ingin berlari dan memeluknya, tapi tidak mungkin kulakukan karena aku adalah seorang muslimah. Dalam situasi seperti ini aku bingung, limbung. Tiba2 semua terasa gelap, aku jatuh tak sadarkan diri Bintang….. bintang …. Terdengar suara lembut memanggilku, aku tau suara itu. Kak Indra, panggilku, laki2 itu terlihat bingung. Aku bukan Indra, namaku Sholeh, orang2 memanggilku begitu. Ia tersenyum manis sehingga membuat jantungku berdegup cukup kencang. Tidak mungkin…. Ia sangat mirip dengan Kak Indra yang kukenal. Wajahnya, suaranya semuanya…. Hanya ia tidak mempunyai tangan kiri. Laki2 ini cacat… Setelah pertemuan itu, aku dengan Kak Sholeh sering bertemu. Ia sering membantuku di klinik…. Bu Bintang …. Anda terlihat lelah, istirahatlah ujar Sholeh. Ah ini sudah biasa namanya juga Dokter, hari ini banyak sekali pasien yang harus dikunjungi, ujarku… Kak Sholeh, besok kan libur aku minta tolong boleh gak ? ia tersenyum dan menganggukan kepalanya… Hehe temani aku ke air terjun yuk, aku lelah sekali, rasanya ingin refreshing dikit, mau ya ?? Boleh sahutnya…. Karena jarak air terjun dari rumahku tidak terlalu jauh, kami memutuskan untuk hiking saja dengan bekal seadanya. Rasanya seperti bebas, lepas. Aku berlari menyusuri kebun teh…. Setibanya di air terjun, kami duduk di atas batu sambil merendamkan kaki, canda tawa kami hangat terasa saat itu… Tiba2 Sholeh berkata “ Bintang” ingatkah dulu kita pernah melihat Bintang di langit bersama2? Walau kita terpisah tapi kita tetap di bawah naungan Bintang yang sama. Bintang yang kita tatap adalah Bintang yang sama, selalu bersinar walau malam sangat gelap namun hati kita tetap terang dihiasi Bintang hati kita. Aku tersenyum namun tak bisa kusembunyikan air mata yang akan jatuh ini. Aku tau, engkaulah Bintang hatiku yang selama ini hilang. Engkaulah Kak Indraku yang dulu. Kenapa? Kenapa kau lari dariku padahal selama ini kau ada di hadapanku. Tak kau izinkan aku menggapaimu? Maaf, aku tau aku salah ujar Kak Indra. Kau lihat aku sekarang? Aku cacat, aku tak pantas untukmu Bintang. Bukankah mencintai itu dinilai tidak hanya dari fisiknya saja? Untuk apa kita memiliki segalanya namun hati ini kosong. Aku kosong….. aku hampa……. Aku hanya mencintaimu seorang. Kemana kamu selama ini !!!! Setiap hari langkahku terhenti pada satu sosok yang aku rindu, aku mencarimu, keyakinanku berkata engkau ada, tapi dimana ???? Jasadpun tak kutemukan, jiwaku terasa pergi bersama jiwamu. Apa aku menghinamu ketika kita berjumpa dalam keadaan dirimu yang cacat ini? Mencintai tidak harus memiliki, aku tau itu yang kamu pikirkan, Iya kan??? Jawab Kak! Kenapa diam? Hatiku terasa sesak aku ingin menjerit sekuat2 nya. Aku tau aku bahagia tapi kenapa aku marah padanya ? Dalam kekuranganmu aku melihat kesempurnaan. Itu keajaiban cinta. Tiada satu cela pun dalam dirimu. Mencintai kesempurnaan fisik tidaklah kekal abadi. Aku tidak memerlukan kesempurnaan karena yang kubutuhkan adalah seeorang yang bisa memperlakukanku dengan baik dan bisa menjagaku. Kak Indra menarik napasnya dalam2, “Disaat amarah menyelimuti hati, akal sehat akan mati dan tindakan menjadi tak terkendali” Maaf Bintang. Jika kau marah, marahlah. Jika kau kecewa, kecewalah. Bencilah aku bila kau mau. “Jarak jauh adalah ujian cinta, Jarak dekat adalah ujian Iman, Menanti adalah bukti kesetiaan. Dirimu adalah Bintang Kesetiaan yang sempurna. Siapapun yang memilikimu adalah keberuntungan. Sejak hari itu, suasana berbeda, aku pulang ke kota. Aku menjalani hari dengan ketidakpastian, apa yang kupikirkan aku tak tau. Seharusnya aku bahagia, bukankah ini yang aku inginkan selama ini? Bintang !! panggil mama dari luar. Aku terhentak dalam lamunanku. Aku keluar dengan wajah ngantuk karena memang aku tidak bisa tidur. Memikirkan kebodohanku. Sesaat aku terpana, mimpikah ini? Aku mengusap mataku berulang kali. Kucubit pipiku hingga merah. Orang tuaku tertawa, semua tertawa melihat kepolosanku. Aku memang ngantuk tapi bukan berarti aku mimpi di siang bolong begini kan ? Kulihat Kak Indra beserta kedua orangtuanya ada di rumahku. Mereka hendak melamarku. Aku sangat tersipu. Bagaimana tidak, begitu kusutnya aku terlihat di mata mereka. Kulihat Kak Indra mempunyai 2 tangan. Ia memakai tangan palsu. Walau tangan palsu tapi hatiku tidak palsu lho, ia bercanda karena lirikan mataku kearah tangan kirinya itu. Aku langsung berlari masuk ke dalam kamar. Aku malu……. Mama keterlaluan, masa gak bilang2 kalau mau ada tamu, aku terlihat kusut begini….. Sebel…… Mereka semua tertawa melihat wajah merahku yang berpaling sambil berlari. Mendengar tawa mereka, akupun tertawa juga di dalam kamar. Namaku Bintang, aku mempunyai hati yang bersinar seperti Bintang karena ada sosok Bintang hati yang meneranginya. DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2013/11/cahaya-bintang-cerpen-cinta.html#ixzz2kU6vVVNJ

Posting Komentar

Test Sidebar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Yogi Isnanto - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger